SEMIOTIKA BATIK PERANAKAN DI PEKALONGAN
Abstrak
Batik peranakan merupakan istilah untuk batik-batik yang diproduksi oleh bangsa Indonesia berketurunan Cina. Kehadiran batik peranakan ikut andil dalam mewarnai keragaman dan memperkaya khasanah Batik Nusantara. Salah satu sentra penghasil batik peranakan adalah Pekalongan. Batik peranakan di Pekalongan memiliki keunikan tersendiri dibanding dengan batik pesisir lainnya. Keunikan ini tampak pada visualisasi motifnya dan kondisi sosio-kultural Pekalongan. Tulisan ini membedah fenomena batik peranakan di Pekalongan dari sisi visualisasi dan makna estetikanya. Pendeketan yang digunakan adalah teori semiotika Roland Barthes. Fokus pembacaannya pada tiga pengrajin batik berketurunan Cina di Pekalongan, yaitu Oey Soe Tjoen, Ozzy, dan Bulan. Diharapkan tulisan ini dapat memberikan informasi mengenai elemen estetik batik peranakan di Pekalongan, sekaligus mengajak masyarakat untuk lebih mengapresiasi keanekaragaman budaya dan peran akulturasi dalam perkembangan batik di Pekalongan.
Kata Kunci: Akulturasi, Batik Peranakan, Pekalongan, Semiotika.